Rabu, 10 November 2010

Musik Dangdut

1. Pengertian
    Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
    Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut)

2. Sejarah
    Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut)

3. Perkembangan
    Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya.Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer di tahun 1970-an).  
    Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
   Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya.      Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut)
   
     Jika menurut saya pribadi dangdut lebih berkembang pada tingakt masyarakat menenhgah ke bawah. dan jika saya di tanya tentang musik dangdut saya akan jawab saya tidak menyukainya. Dan saya juga tidak tertarik untuk suka. tapi saya dapat berkata jika danggut zaman sekarang hanya identik dengan goyangan para biduan atau penyanyinya dari pada kepada kualitas penyanyi, lagu dan kemampuan penyanyi itu sendiri. Sekarang asalkan ada penyanyi yang berjoget dari goyang ngebor, gergaji , patah-patah dan lain-lain walau dengan lagu yang dinyanyikan dengan kurang bagus tetap saja para penikmatnya akan menyukai dan berteriak-terika. Dan jika di pikir-pikir melihat konser dangdut tidak lah menyenangkan karena selalu saja ricuh daan tidak teratur lain dengan melihat konser musik yang harus dinikmati dengan keadaan tenang. Bagi saya dangdut tidak lah menarik dan mungkin menjenuhkan.

4. Tokoh Penyanyi Dangdut
Berikut adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu dangdut populer yang dibagi dalam tiga kelompok kronologis, sesuai dengan perkembangan musik dangdut.

    -Pra-1970-an
1.Husein Bawafie
2.Munif Bahaswan
3.Ellya
4.A. Harris
5.M. Mashabi
6.Said Effendi
7.Johana Satar
8.Hasnah Tahar

    -1970-an
1. A. Rafiq
2. Rhoma Irama
3. Elvy Sukaesih
4. Mansyur S.
5. Mukhsin Alatas
6. Meggy Z
7. Herlina Effendi
8. Reynold Panggabean
9. Camelia Malik
10. Ida Laila
    -Setelah 1970-an
1. Vetty Vera
2. Nur Halimah
3. Hamdan ATT
4. Iis Dahlia
5. Itje Tresnawaty
6. Evie Tamala
7. Ikke Nurjanah
8. Kristina
9. Cici Paramida
10. Dewi Persik
11. Inul Daratista
12. Ridho Rhoma
13. Iyeth Bustami
14. Ine Shintya
15. Saiful Jamil
16. Erie Suzan
17. Beniqno Aquino
18. Alam
19. Trio Macan
20. Shamila
21. Akhsay
22. Irvan Mansyur
23. Melinda
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar